Feeds RSS
Feeds RSS

Thursday, May 13, 2010

"Membedakan Segmentasi Konsumen Indonesia"

Segmentasi pasar merupakan kegiatan membagi–bagi pasar yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen. Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif. Segmentasi memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan karena beberapa alasan. Pertama, segmentasi memungkin perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu, segmentasi memungkin perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan.

Masyarakat Indonesia merupakan pasar yang heterogen. Oleh karena itu, dibutuhkan segmentasi pasar agar membagi pasar yang bersifat homogen sehingga dapat menentukan marketing mix yang tepat. Sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Penggunaan dasar segmentasi yang tepat dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana strategis pemasaran. Salah satu dimensi yang dipandang memiliki peranan utama dalam menentukan segmentasi pasar adalah variabel-variabel yang terkandung dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab itu perlu dipelajari.
Segmen pasar harus:
* Terukur
* Diakses oleh saluran komunikasi dan distribusi
* Berbeda dalam tanggapannya terhadap suatu bauran pemasaran
* Tahan lama (tidak berubah terlalu cepat)
* Cukup besar untuk menguntungkan

Beberapa variabel segmentasi untuk konsumen, antara lain:

1. Segmentasi Demografi
Dalam segmentasi demografi, pasar dibagi menjadi grup-grup dengan dasar pembagian seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan agamaAda beberapa alasan mengapa pendekatan demografi ini hampir selalu disertakan, antara lain adalah informasi demografi adalah informasi yang mudah dijangkau dan relatif lebih murah untuk mengidentifikasikan target market, informasi demografi memberikan insight tentang trend yang sedang terjadi, meski tidak dapat untuk meramalkan perilaku konsumen, demografi dapat dilihat untuk melihat perubahan permintaan aneka produk dan yang terakhir demografi dapat digunakan untuk mengevaluasi kampanye-kampanye pemasaran.

2. Segmentasi Psikografi
Psikografi merupakan pembagian konsumen berdasarkan karakteristik psikologisnya. Dengan demikian psikografi menjadi lebih sulit penentuannya dibandingkan dengan demografi. Hal yang harus diperhatikan oleh pemasar untuk membagi konsumen berdasar psikografinya adalah proses yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian atau keputusan pembelian. Segmentasi psikografi ini merupakan salah satu segmentasi yang powerful karena psikografi mencoba untuk untuk menjelaskan karakteristik dari konsumen yang menjelaskan respon konsumen terhadap produk, kemasan, promosi dan upaya public relation. Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan:
a. Status sosial, misalnya:pemimpin masyarakat, pendidik, golongan
elite, menengah dan atas.
b. Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat,
mewah dsb.
c. Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu
produk.

Lowe melakukan survei dan mencoba menggambarkan tipikal konsumen Indonesia. Menurut mereka, ada 8 segmen psikografis konsumen yang bisa dibedakan satu dengan lainnya dari cara mereka mengidentifikasikan diri di lingkungan sosialnya, pola pikir, kepercayaan, perilaku, dan sebagainya. Kedelapan segmen itu adalah Established Confident alias Orang Alim yang meliputi 15,2% populasi, The Optimistic Family Person (Ibu PKK, 13,5%), The Change-Expectant Lad (Anak Nongkrong, 10,5%), The Cheerful Humanist (Si Lembut Hati, 12,1%), The Introvert Wallflower (Si Pasrah, 8,1%), The Savvy Conqueror (Main untuk Menang, 16%), The Networking Pleasure Seeker (Gaul Glam, 11%), serta The Spontaneous Fun-Loving (Bintang Panggung, 13,6%).
Selain itu, Markplus & co baru saja melakukan studi berdasarkan pendekatan geografis, demografis, dan psikografis dari hasil tersebut di hasilkan The % faces of Indonesian Customers :
• Indonesia satu : tingggal di daerah terpencil, berprofesi sebagai pemburu, dan kebutuhan utamanya hanyalah bertahan hidup (survive)
• Indonesia dua : tinggal di pedesaan, berprofesi sebagai petani, dan kebutuhan utamanya hanyalah masalah keamanan.
• Indonesia tiga : tinggal di sub-urban (Bekasi atau Tangerang misalnya) berprofesi sebagaiburuh kasar, kebutuhan utamanya adalah bersosialisasi.
• Indonesia empat : tinggal di perkotaan, berprofesi sebagai pekerja kantoran, dan kebutuhan utamanya adalah statusnya di masyarakat.
• Indonesia lima : tinggal di metropolitan, berprofesi sebagai wirausahawan atau pekerja kreatif ( konsultan, seniman, pekerja IT), kebutuhan utamanya adalah aktualisasi diri.


3. Segmentasi Teknografi
Segmentasi teknografi ini membagi konsumen berdasarkan tingkat penggunaan konsumen dan penetrasi teknologi terhadap suatu wilayah tertentu terhadap barang-barang berteknologi modern seperti barang-barang elektronik (televisi, radio, DVD player, MP3 player, handphone, komputer, dan software). Dua setengah tahun lalu Forrester Research memperkenalkan istilah baru, Social Technography, untuk mendeskripsikan bagaimana pengguna Internet berinteaksi dengan jejaring sosial seperti blog, Facebook, Delicious dan sejenisnya. Ada enam segmentasi yang disodorkan yakni creator (memiliki situs sendiri, blog sendiri, dan update video di Youtube), Critics (suka memberi komentar di blog orang lain, menulis rating), Collectors (berlangganan RSS), Joiners (ikut social media), spectators (membaca blog, menonton video teman, mendengarkan podcasting teman), Inactive ( tidak melakukan apapun).
Saat ini, teknologi menjadi salah satu aspek yang mempengaruhi kehidupan manusia dan konsumen Indonesia tak luput perkembangan teknologi yang ada. Teknografi menjadi segmentasi yang penting dalam pemasaran interakatif karena dapat mengukur penggunaan dan penetrasi internet. Ada beberapa tingkat dalam segmentasi teknografik ini yaitu:
• Novice (pemula)
• Advance
• Experts
Pada masyarakat Indonesia, media baru yaitu internet memang semakin populer dan semakin banyak orang yang menggunakannya namun penyebarannya masih sebatas beberapa kota besar di Indonesia saja. Pada wilayah-wilayah lainnya hanya sebatas novice (pemula) atau bahkan masih buta internet sama sekali.

4. Segmentasi Sinkrografik
Sinkrografi merupakan segmentasi pasar yang memperhatikan keterkaitan antara kemampuan produk dalam memenuhi permintaan pasar dengan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Segmentasi sinkrografi ini sering dilupakan padahal merupakan segmentasi yang cukup penting karena jika produk yang ada tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumen walaupun mampu mmenuhi keinginan pasar maka kegiatan marketing yang dilakukan tidak akan efektif dan efisien. Salah satu yang mensegmentasi produknya dengan sinkrografi adalah produk susu yang balita yang terdiri dari susu untuk 1-3 tahun dan untuk 3 tahun ke atas.


Referensi:

http://female.kompas.com/printnews/xml/2008/10/12/02490494/the.groundswell.connection.becoming.a.civilised.catalyst
http://www.kesimpulan.com/2009/04/segmentasi-pasar.html
http://www.navinot.com/2008/11/04/navinot-new-wave-marketing-month/
http://organisasi.org/perilaku-konsumen-ringkasan-rangkuman-resume-mata-kuliah-ekonomi-manajemen
http://swa.co.id/2005/03/menyibak-perilaku-konsumen-indonesia/

0 comments:

Post a Comment